Sejauh kaki melangkah sejauh tubuh melayang ke angkasa untuk mencari nafkah, dengan alasan untuk kebahagiaan keluarga. Benarkah begitu bergotong-royong ? Merampas sebagian besar waktu kebersamaan, dengan sejuta alibi sehingga menjadi kelaziman bagi sebagian besar kita. Apakah kebersamaan bisa dipadatkan disebagian waktu dengan alasan quality time?
Melihat saat dikala anak bisa berdiri dan jalan sendiri. Menyaksikan potensi emas memeluk buah hati saat jatuh alasannya berlatih jalan. Mengajaknya bercanda sambil mengenalkan huruf demi aksara. Sehingga ananda tau huruf A,B,C. Menyusuri halaman demi halaman buku bergambar aneka warna menarik, sehingga anak paham warna dan angka
Yang pertama kali tau mustinya bunda dan ayahnya, yach bunda dan ayahnya bukan baby sisternya, bukan guru homeschollingnya. Bukan guru playgroupnya, karena madarasah pertama ialah bunda dan ayahnya. Oh….. kebahagian mana yang bekerjsama dicari
Menemani anak belajar bersepeda, menjawab setiap keingintauan. Dari arti setiap kalimat yang terdapat dalam setiap percakapan kita orang tuanya, dari terjemahan bahasa English yang sering di lihat di buku atau di papan reklame pinggir jalan. Pun tak jarang menyela obrolan dikala harapan tau itu sedemikian besarnya.
Adakah semua itu masuk dalam skala prioritas kebahagiaan kita para orang bau tanah, atau semua keinginantauan itu cukup dijawab di weekend sabtu dan minggu?
Aktivitas Pencarian nafkah bergotong-royong bisa dikreasikan sedemikian rupa, sehingga pelukan hangat saat anak kita kedinginan tetap mampu dihadirkan. Sehingga belaian sayang dirambut sang buah hati bisa dicicipi, bukankah rasul mempunyai segudang kesibukkan. Tetapi kebersamaan dengan anak dan cucu tetap terpelihara. Bahkan hingga berman kuda kudaan dengan sang cucupun sempat dilakukan
Oh anakku. Kalian tak ada sedikitpun yg salah dari sikapmu, hanya kamilah orang bau tanah yang masih terlampau sedikit ilmu. Sehingga kadang bersitan emosi masih menggelayuti sikap kami, menyikapi banyaknya hausnya pengetahuanmu.
Pun tuntutanmu perihal kehadiran kami pada ketika engkau lulus TK masuk Sekolah Dasar. Menemani lomba hafalan surat2 pendek di TPA, semua sangatlah wajar. Hanya kami para orang tua yang merasa memikul terlampau berat beban mancari nafkah. Sehingga permasalahan (menurut kami) remeh temeh itu bisa diwakilkan. Dan kami akan mengapresiasi dengan membelikan sesuatu atas prestasimu.
Islam mengajarkan, tentang kemandirian, tentang wirausaha, ihwal kemanfaatan. Bukankah itu bahu-membahu satu diantara banyak solusi tentang segenap kompleksitas itu
Karir sesunggunya adalah keluarga. Karena apa yang menciptakan bahagia, kecuali memiliki anak yang soleh dan solihah. Kecuali memiliki simpanan wacana kemanfaatan utk sekeliling kita, kecuali mengelola kebesan waktu utk meraih kebebasan financial.
Karir bekerjsama yakni kebahagiaan dan itu dimulai dari kebahagiaan org disekitar kita. Yaitu berawal dari anak istri
Ciputat 2012




Posting Komentar